Surat Pastoral

MDC Surabaya: Pasti Diselamatkan

Jika kita mendengar seseorang berkata: “Mudah-mudahan aku bisa menepatinya …” ketika mengucapkan sebuah janji, pada saat itulah kita tahu bahwa ada kemungkinan yang cukup besar bila janji tersebut tidak ditepati. Syukur pada Allah karena Firman-Nya menjanjikan sebuah kepastian, kepastian akan keselamatan, kepastian akan pengampunan dosa dan dibebaskan dari semua hukuman kekal.

Apa yang bisa kita pelajari dari kematian dan kebangkitan Kristus sehingga janji itu berlaku bagi semua orang?

Kematian-Nya.

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebihlebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (Roma 5:8-10)

Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib sebagai korban yang sempurna bagi penebusan dosa seluruh manusia, melaluinya semua manusia dibebaskan dari murka Allah. Murka Allah yang sebelumnya tertuju kepada semua manusia berdosa namun hari itu di atas kayu salib, murka Allah karena dosa-dosa semua manusia ditujukan kepada satu pribadi, Yesus Kristus. Murka Allah ini diselesaikan melalui propitiation yang dimaknai sebagai sebuah korban yang menanggung murka Allah hingga selesai supaya menuntun manusia kepada kasih karunia. Yesus adalah korban yang sempurna, pribadi yang tak bercacat dan bercela namun dijadikan berdosa oleh segala dosa manusia yang ditimpakan kepada-Nya. Kematian Kristus menuntun kepada pendamaian dan pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah yang membawa kepada kepastian akan kehidupan yang kekal. Korban yang sempurna menuntun seluruh manusia kepada pendamaian yang sempurna dengan Allah.

“Bila kita belum bisa menangkap kengerian murka Allah yang akan datang, kita tidak akan pernah bisa merasakan indahnya karya Kristus di masa yang akan datang.” - John Piper.

Kebangkitan-Nya.

Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (Roma 8:34) Yesus bukan hanya mati bagi dosa-dosa kita agar kita dibebaskan dari murka Allah namun Yesus juga bangkit dari kematian. Apa artinya kebangkitan Yesus ini? Yesus menjadi pemenang karena sudah mengalahkan musuh terbesar manusia, maut. Maut sudah dikalahkan hingga tuntas dan dibuktikan dengan kebangkitan-Nya. Maut tidak lagi memiliki kuasa atas manusia yang percaya kepada Kristus. Kebangkitan Kristus adalah bukti bahwa semua janji-janji Allah dapat digenapi dan memiliki kepastian untuk terjadi atas semua orang percaya. Ayat di atas menegaskan bahwa Yesus sang Korban yang Sempurna saat ini telah menjadi Pembela kita yang akan selalu menjagai dan menuntun kita kepada seluruh penggenapan janji-janji Allah. Pembela yang dengan Kuasa-Nya akan memampukan kita hidup dan menghidupi kebenaran dan kebangkitan-Nya menuntun kita kepada kehidupan yang berkemenangan.

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. (1 Korintus 15:17) Sudahkah engkau mengambil keputusan secara pribadi untuk menerima Yesus Kristus dan mengakui segala dosamu kepada-Nya?

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC