Orang bodoh adalah orang yang tidak belajar dari kesalahannya, orang pandai adalah orang yang belajar dari kesalahannya, orang bijaksana adalah orang yang belajar dari kesalahan orang lain. Alkitab banyak mencatat orang-orang yang pernah hidup dalam pimpinan Roh Kudus (Spirit-Led) namun meninggalkan kehidupan yang luar biasa tersebut karena jatuh dalam perangkap-perangkap kedagingan yang diletakkan iblis disepanjang perjalanan hidup mereka. Akibatnya hancurlah kehidupan pribadi mereka, bahkan hancurlah segala yang telah mereka bangun. Tuhan ingin kita menjadi orang-orang yang bijaksana yang senantiasa hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan menghindari perangkap-perangkap sepanjang perjalanan kehidupan kita. Kita tidak perlu mengalami kejatuhan ke dalam perangkap-perangkap tersebut bila kita mau belajar dari kejatuhan para tokoh Alkitab.

Salah satu perangkap kedagingan yang diletakkan iblis adalah perangkap hawa nafsu. Simson adalah salah satu tokoh alkitab yang memiliki awal yang sempurna sebagai hamba Tuhan. Kelahirannya dinubuatkan oleh malaikat Tuhan, menjadi nazir Allah (orang pilihan Allah) sejak lahirnya, memiliki karunia Roh yang membuat panggilannya sebagai penyelamat bangsa menjadi sangat jelas. Namun dia jatuh dalam perangkap hawa nafsu. Dia tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya terhadap wanita. Dia tidak memberi batasan apa yang harus dilihat oleh matanya, sehingga akhirnya keinginan matanya menimbulkan hawa nafsu dan akhirnya menjatuhkannya. Akibatnya, orang yang dipenuhi Roh Kudus ini akhirnya menjadi lemah, buta, terbelenggu, menjadi budak musuh, bahkan menjadi bahan olok-olokan musuh (Hakim-hakim 16:20-25).

Benarlah pertanyaan retoris Rasul Paulus, “Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (Galatia 3:3b). Dan pertanyaan yang sama yang ingin saya tanyakan kepada Anda. Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu mengakhirinya di dalam hawa nafsu?

Penulis : Pdt. Tommy Simanjuntak